Kamis, 27 Februari 2014

Cerpen Persahabatan



Surat Terakhir Dari Sahabat Terbaik

Ada sekelompok siswa yang sedang mengobrol di kantin sekolah yaitu Aya, Bintang, Lala, Vivi, Resa, dan Afna. Aya adalah orang yang cuek tapi baik dan pinter, Bintang gak jauh beda dengan Aya dia orangnya dingin tapi banyak juga yang naksir sama dia, Lala orangnya baik tapi dia jarang diperhatiin sama orang tuanya, Vivi orangnya suka telat kalau ada janji, Resa dia orang paling jahil di antara mereka, kalau Afna dia paling pendiam dan paling baik. Mereka selalu bersama walaupun mereka tidak satu kelas namun mereka tetap sering berkumpul seperti saat ini.
“La, kita pingin banget ketemu sama orang tuamu dari orang tua kita semua Cuma orang tua kamu yang belum kita kenal” celetuk Resa
“aku sih pinginnya juga gitu ingin ngenalin orang tuaku ke kalian tapi mau gimana lagi aku aja jarang ketemu orang tuaku saat aku bagun tidur mereka sudah bersiap untuk pergi kerja, saat aku tidur orang tuaku baru pulang, gak enak deh kalau gak di perhatiin sama orang tua” jawab Lala
“apa kamu ngak pernah protes dengan orang tuamu tentang hal itu.?” Tanya Vivi
“pernah sih tapi aku takut ngomonginnya sama orang tuaku jadi protesnya hanya ada di hati saja” jawab Lala dengan sedikit sedih
“apa kamu gak pernah menelephon mereka? Walaupun hanya untuk bertegur sapa” Tanya Aya
Lala pun menggeleng dan menjawab “aku takut menelephon orang tuaku”
“takut apa.? Masa sama orang tua sendiri takut telephone” Tanya Bintang
“aku takut bila harus mengganggu pekerjaan mereka” jawab Lala
“coba deh la ntar pulang sekolah kamu telphon orang tuamu, siapa tau orang tuamu juga ingin berbincang-bincang denganmu.?” Saran Aya
“iya deh ntar sepulang sekolah aku akan coba telephon orang tuaku”  jawab Lala
Merekapun terus mengobrol sampai akhirnya bel masuk pun berbunyi
Sepulang sekolah dengan hati yang sedikit canggung akhirnya Lala memberanikan diri untuk menelephon orang tua nya
“Ma. .” ucap Lala
“ada apa La.? Tumben telphon Mama” jawab Mama Lala dengan sedikit kaget
“Gak ada apa-apa kok Ma, Cuma pingin nelphon aja. Mama sekarang gak sibuk.?”
“Gak kok sekarang lagi istirahat. Gimana tadi di sekolah.?”
“baik kok Ma.”
“Ooo…”
“Ma, aku pingin banget kayak temen-temen aku yang setiap hari selalu diperhatiin sama orang tuanya” pinta Lala
“maafin Mama ya sayang kalau Mama gak pernah perhatiin kamu. Mama janji mulai besok Mama akan telphon kamu dan kalau Mama lupa kamu telphon dulu aja.! Walaupun kita jarang ketemu tapi bisa tetap dekat.” Saran Mama Lala
“Iya Ma, ,”

Suatu sore ada seseorang yang datang ke rumah Lala
Tok tok tok,,,
Lala pun membuka pintu rumahnya, dengan terkejut Lala menemukan sesosok orang yang sangat ia kenal yaitu Bintang
“kok tumben kamu kesini.?” Tanya Lala dengan sedikit bingung
“iya nih ada perlu sedikit” jawab Bintang
“perlu apa.?”
“pingin curhat nih”
“kan bisa sama temen-temen di sekolah”
“tapi ini tuh rahasia banget, please ya La” pinta Resa
“rahasia kok diomongin.?”
“kan Cuma kamu yang aku kasih tau”
“ya udah deh gak papa, mau curhat ap.?”
“gini La kenapa ya setiap kali aku ketemu sama Aya bawaannya seneng gitu, terus kalau ketemu dia tu bawaannya pingin senyum terus. Itu kenapa La.?”
“mungkin kamu suka kali sama Aya” jawab Lala dengan sedikit jutek
“masa aku suka sama sahabat sendiri”
“kan cinta tak memandang apapun”
“iya juga ya, terus gimana aku ngungkapinnya?”
“masa kamu gak pernah nembak cewek.? sampai tanya gimana cara ngungkapinnya” jawab Lala dengan nada sebel
“pernah sih, tapi kan kalau sahabat sendiri malah sulit, ntar kalau aku ngungkapin perasaanku ke dia terus dia malah gak mau dekat lagi sama aku gimana? Kan kita udah sahabatan dari dulu, masa cuma gara-gara aku anggota kita jadi berkurang.?”
“bener juga sih, oh ya gini aja gimana kalau kamu saat ngungkapin perasaan ke Aya kamu bilang kalau dia gak terima kamu gak papa yang penting kamu udah lega bisa ngungkapin perasaan kamu ke dia”
“bagus juga ide kamu, makasih ya La udah bantuin mikir buat ngungkapin perasaanku ke Aya”
“iya sama-sama”
“ya udah, aku pulang dulu ya La, makasih bantuannya”
“iya hati-hati, ,”

Di bawah langit malam yang dipenuhi dengan bintang yang bersinar ada seseorang yang sedang melamun menatap langit yang gelap, di dalam hatinya ia berkata
“kenapa harus dia yang kamu pilih kenapa bukan aku yang kamu pilih, belum tentu juga dia punya perasaan yang sama sama kamu, yaa Allah kuatkanlah aku untuk menerima semua ini, semoga mereka bahagi, yaa Allah kuatkanlah aku untuk mengorbankan perasaanku demi sahabatku
Aminn…”
Keesokan harinya saat istirahat di sekolah
“ya, ikut aku yuk” ajak Bintang
“kemana.?” Tanya Aya
“udah ikut aja yuk” paksa Bintang sambil menarik tangan Aya
“kita kemana sih.?” Tanya Aya dengan bingung
“ke taman”
“ngapain disana.?”
“udah nurut aja”
Di taman Aya dan Bintang ditemani oleh suara kicauan burung yang terbang kesana kemari, Aya dan Bintang pun duduk di sebuah kursi panjang yang ada disana
“ngapain kita disini.?” Tanya Aya
“aku mau ngomong sesuatu Ya”
“ngomong apa.? kan bisa sama temen-temen”
“gak Ya ini khusus buat kamu”
“emangnya mau ngomong apa sih.? kok gak boleh tau temen-temen” Tanya Aya
“Ya, sebenernya aku tuh sayang banget sama kamu melebihi seorang sahabat, aku ingin Ya kita bisa pacaran tapi kalaupun kamu gak mau gak papa kok, aku udah cukup lega bisa jujur dengan perasaanku” ucap Bintang sembari memegang tangan Aya
“aku mau kok jadi pacar kamu sejujurnya aku juga mempunyai perasaan lebih ke kamu” jawab Aya setelah berfikir agak lama
Di tempat lain
“La, mereka kemana sih lama banget” Tanya Vivi
Lala hanya menjawab dengan mengangkat bahu
“bengong aja kamu dari tadi, ada apa sih.? cerita donk.!” ucap Resa
“gak ada apa-apa kok” jawab Lala
Beberapa saat kemudian Bintang dan Aya menghampiri mereka dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Melihat Aya dan Bintang datang Lala langsung berpamitan
“aku ke kamar mandi dulu ya” pamit Lala
“iya La” jawab Resa, Vivi, dan Afna
Lala langsung meluncur ke kamar mandi
“Lala kemana?” Tanya Aya
“ke kamar mandi” jawab Afna
“kok senyum-senyum sendiri ada apa nih.?” Tanya Vivi bingung
“hemmm… kan kita baru aja jadian” jawab Bintang
“ciyeee, traktiran donk” ceketuk Resa
“ya udah ntar makanan yang udah kalian makan aku bayarin deh” jawab Bintang
“nah, gitu kan enak” ucap Resa
“ke kelas yuk udah mau masuk nih” ajak Aya
“Lala gimana donk.?” Tanya Vivi
“ntar dia aku cari aja” jawab Aya
“ya udah yuk”
Di toilet Lala sedang menangis sejadi-jadinya di tengah tangisannya dia tersentak kaget saat ada seseorang memanggil-manggil namanya dengan secepat kilat ia membasuh mukanya dan langsung menuju keluar
“La, lala” panggil Aya
“iya Ya”
“lama banget sih ke toiletnya”
“maaf ya”
“ya udah, yuk ke kelas udah mau masuk nih”
“yuk”
Keesokan paginya di rumah Lala
“non Lala bangun udah pagi non” perintah pembantu di rumah Lala
“Lala pusing bi” jawab Lala dengan nada lemas
“non, badan non panas, bibi telphon mama dulu ya”
Setelah pembantu Lala menelephon Mama Lala pembantu Lala langsung mengompres Lala.
Tak berapa lama kemudian Mama Lala datang
“Lala, kamu kenapa sayang.? Badan kamu panas, kita kerumah sakit ya sayang”
Lala hanya bisa mengangguk menuruti keinginan Mamanya
Saat istirahat Di sekolah
“Lala kemana kok ngak ada.?” Tanya Resa
“dia sakit” jawab Aya
“nanti pulang sekolah kita ke rumahnya gimana.?” Usul Vivi
“iya deh” jawab Aya
Sepulang sekolah mereka langsung menuju ke rumah Lala
“assalamualaikum” ucap mereka bersamaan
“waalaikum salam” jawab pembantu di rumah Lala
“bi, Lalanya ada.?”
“Non Lala dibawa kerumah sakit non sama mamanya”
“ya udah makasih, kita langsung kerumah sakit aja”
Merekapun langsung meluncur ke rumah sakit, sesampainya di rumah sakit mereka langsung menuju ke kamar tempat dirawatnya Lala. Di tepi ranjang Lala ada Mama Lala yang sedang duduk termenung
“tante Lalanya gimana.?” Tanya Aya
“Lala masih belum sadar” jawab Mama Lala
“emangnya Lala sakit apa tante.?” Tanya Resa
“tante belum tahu pasti, tapi yang jelas badannya dari tadi pagi masih tetap panas belum turun juga suhu badannya”
“tante yang sabar ya, kita doain semoga Lala gak kenapa-kenapa” seru Afna
Mama Lala hanya mengangguk
Merekapun duduk di samping ranjang Lala, setelah beberapa saat mereka duduk tiba-tiba jari tangan Lala bergerak. Melihat hal itu Mama Lala langsung memanggil dokter,
“maaf, bisa keluar sebentar.!” Pinta dokter
Mereka pun langsung keluar dari ruang rawat Lala.
Beberapa saat kemudian dokter keluar dari ruang rawat Lala
“dokter bagaimana keadaan anak saya” Tanya Mama Lala
“dia sudah sadar, silakan masuk” jawab sang dokter
Mereka pun segera masuk dan ditemuinya Lala yang terbaring di atas ranjang
“La, gimana keadaan kamu.?” Tanya Aya
“udah agak baikan kok, cuma masih pusing” jawab Lala dengan lemas
“kok bisa sampai seperti ini, memangnya kamu mikirin apa.?” Tanya Vivi
“gak mikirin apa-apa kok, mungkin udah waktunya aja” jawab Lala
“oww, kirain mikirin apa gitu” celetuk Resa
Merekapun mengobrol sampai jam besuk habis

Malam harinya di tengah tidurnya yang lelap Aya ditelphon Mama Lala
“Ya, Lala” ucap Mama Lala dengan gugup
“Lala kenapa tante.?” Tanya Lala khawatir
“Lala, udah meninggal Ya”
“ya udah tante Aya langsung ke rumah sakit aja”
Aya pun langsung meluncur kerumah sakit. Sesampainya di rumah sakit ia sangat terkejut saat melihat badan Lala yang telah terbujur kaku.
Pagi harinya jenazah Lala langsung di kuburkan, setelah pulang dari pemakaman Lala Mama Lala memberikan sebuah surat untuk mereka berlima, yang isinya
“Teman-teman maafin aku ya, kalau aku punya salah sama kalian. Aku mau jujurnih tapi jangan marah ya J terutama buat Aya dan Bintang, buat Bintang sejujurnya dari dulu aku sayang sama kamu melebihi seorang sahabat, aku terkaget saat kamu bilang kalau kamu suka sama Aya dan aku pun sadar bahwa selama ini kamu telah mencurahkan rasa sayang kamu sama Aya, tapi aku sekarang udah rela kalau kalian pacaran semoga kalian bisa bahagia selamanya dan terus langgeng. Buat Aya aku sejujurnya iri sama kamu, kamu bisa dapat apa aja yang kamu mau tanpa berusaha keras, tapi aku juga harus bilang terima kasih sama kamu karena kamu bisa buat aku dan orang tuaku dekat kembali. Makasih sahabat buat semuanya semoga kalian bisa terus bahagia walaupun tanpa aku, jangan sedih jika aku sudah tak bersama kalian lagi di kehidupan ini tapi aku akan tetap ada di hati kalian”
Blinking Pink Hello Kitty Blinking Pink Hello Kitty